Pentingnya bisnis online

Era digital saat ini memang serba memudahkan dan pentingnya bisnis online. Jarak semakin terasa dekat, meski tidak harus bertatap muka. Kehadiran smartphone juga semakin mendekatkan yang jauh. Jarak tidak lagi persoalan, termasuk dalam hal jual beli.

Apa Pentingnya Bisnis Online

Siapapun bisa mengakses dunia maya dan bisa melakukan jual beli online. Karena masyarakat semakin melek teknologi, memanfaatkan media online untuk bisnis tentu bukan lagi hal baru saat ini.

Banyak pebisnis secara offline mulai beralih ke bisnis online. Mereka sudah merasakan manfaatnya yang besar apalagi didukung sarana seperti hadirnya ragam media sosial. Sebut saja TikTok yang saaat ini tengah digandrungi, Instagram, Facebook, WhatsApp, maupun website.

Manfaat Dan Pentingnya Bisnis Online 

Tidak hanya itu kehadiran marketplace ataupun e-commerce semakin memperbanyak alat atau media promosi bagi mereka yang ingin menggeluti bisnis online. Itulah mengapa dalam artikel ini kita mencoba membahasa pentingnya bisnis online masa kini dan masa mendatang. Sebab siapapun dan dimanapun bisa diakses tanpa harus bertatap muka seperti yang dilakukan bisnis offline.

Tetapi, dengan bisnis online tidak ada batasan untuk memulai bisnis. Baik yang punya modal atau tidak punya modal usaha semua bisa melakukannya melalui sistem drophsip. Tidak hanya itu, pentingnya bisnis online masa kini juga karena jangkauannya yang sangat luas. Promosi bisnis kita bisa menyentuh semua kalangan dan daerah. Calon konsumen kita bukan hanya dalam negeri tetapi bisa menjangkau penjualan di luar negeri.

ALASAN PENTINGNYA BISNIS ONLINE

Pentingnya bisnis online masa kini karena data menunjukkan bahwa rerata pertumbuhan e-commerce mencapai 25 % setiap tahunnya. Ini tentu menjadi angka yang baik melihat peluang pasar yang sangat terbuka. Memang kehadiran internet yang mampu menembus pelosok saat ini, menjadikan akses dunia online semakin luas. Jarak dan waktu lebih bisa di pangkas, konsumen semakin mudah mengakses informasi dan itu artinya mampu menambah pengetahuannya tentang produk yang di mau.

Berdasarkan data juga menunjukkan bahwa sebayak 81 persen usaha kecil menengah saat ini sudah merambah ke online. Mereka bahkan mampu mendapat pelanggan baru sehingga mampu meningkatkan penjualan mereka.

MEMULAI BISNIS ONLINE

Lalu bagaimana memulai bisnis online? Semua memang perlu tahapan tidak ada yang langsung berhasil dan ramai pelanggan.Sama seperti bisnis offline, semua senjata dan fitur jualan online wajib Anda pelajari.

  • Lakukan riset terlebih dahulu. Terutama meriset pesaing Anda, bisa menggunakan tool online yang banyak tersedia.
  • Perhatikan biaya. Jika modal anda sudah tersedia dan sudah tahu produk apa yang ingin di jual, maka langkah selanjutnya adalah mengatur biaya yang perlu di keluarkan.
  • Selanjutnya memuali dengan menggunakan alat-alat yang bisa di gunakan dalam jualan online, seperti menggunakan smartphone, laptop, atau computer.

Tragedi Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menghebohkan warga Indonesia pada 2021 ini. Peristiwa ini salah satu musibah terkelam angkatan bersenjata Indonesia khususnya TNI AL. KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan dekat Bali. Kapal ini diketahui satu dari lima kapal selam yang dimiliki TNI AL.

“Tadi subuh (hilang kontak) KRI Nanggala,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Rabu (21/4).

KRI Nanggala-402 ini awalnya hendak mengikuti latihan penembakan di laut Bali, pada Kamis (22/4). Insiden hilang kontak ini diduga terjadi saat KRI Nanggala sedang melakukan gladi resik. Pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB KRI Nanggala-402 ijin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II). Sesuai prosedur selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan.

Terdiri dari KRI REM, KRI GNR dan KRI DPN dengan menggunakan sonar aktif. Pencarian dipusatkan di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 dengan menggunakan methode CORDON 2000 yrds, hasil nihil.

Karena kapal tak kunjung ditemukan, pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter. Hasilnya ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam KRI Nanggala-402. Pukul 14.00 WIB TNI AL memberangkatkan KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat untuk membantu pencarian menggunakan side scan sonar. Adapula 2 mobil chamber dikirim ke Banyuwangi, mengirim distres ISMERLO (international submarine escape and rescue leaison office), dan sudah direspon oleh Angkatan Laut Singapura dan Angkatan Australia.

Menjelang 72 jam hilang, kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Sampai saat ini pencarian difokuskan di 9 titik utama. Titik ini berdasarkan pemetaan data awal yang ditemukan oleh tim pencari. “Data yang kami terima sampai dengan sore hari ini ada 9 titik (pencarian) termasuk ada yang tumpahan dan daya magnet sangat kuat,” kata Kapuspen TNI saat itu Mayjen TNI Achmad Riad di Lanud Ngurah Rai, Bali, Jumat (23/4).

9 titik ini berjarak 23 nautical mile dari Bali. Sedangkan luas area pencarian sekitar 10 nautical mile. Tim pencari juga masih menunggu bantuan dari negara sahabat. “Kemudian terkait clearance semuanya sudah clear, untuk yang AS Poseidon sudah klir, Australia juga sudah approve perjalanan sudah ada, yang dari negara luar sudah kita selesaikan,” jelas Riad.

Sedangkan pada saat kejadian tragedi KRI Nanggala kemarin tenggelam hanya 53 orang dan selain itu pada saat kejadian hanya membawa 3 buah torpedo,” imbuhnya.

Kapal selam ini sesungguhnya memiliki desain untuk membawa 8 torpedo. Setiap torpedo memiliki berat hampir 2 ton. Atas dasar itu, anggapan kelebihan muatan dinilai tidak mendasar. KRI akhirnya ditemukan di kedalaman 838 meter. Proses evakuasi pun menemui kendala. Terutama dalam proses pengangkatan kapal.

Asisten Perencanaan dan Anggara (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan, kapal-kapal bantuan evakuasi memang sudah berada di Laut Bali. Namun, proses pengangkatan harus direncanakan secara matang.

“Untuk mengangkat memang agak susah mungkin, karena untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan (untuk mengaitkan),” kata Ali saat Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Jakarta, Selasa (4/5).

Pengait tersebut harus dipasangkan langsung oleh penyelam dengan pakaian khusus untuk penyelaman laut dalam. Atau bisa juga dengan bantuan robot.

“Bisa penyelam bisa robot. Kalau penyelam dia harus pakai baju khusus yang bisa sampai kedalaman segitu. Nah ini agak sulit, mungkin akan dibantu robot untuk pasang itu,” imbuh Ali.

Atas dasar itu, proses evakuasi baru berhasil mengangkat bagian-bagian kecil kapal. “Sampai saat ini mungkin hanya bagian-bagian kecil saja yang bisa diangkat. Kalau yang besar belum,” pungkas Ali.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai